Berawal dari Tugas Kuliah Mahasiswi Ini Jadi Pengusaha
Di tengah kesibukan dan padatnya jadwal kuliah yang ia jalani setiap harinya
Mahasiswi yang bernama Ayu Mulianti yang akrab di sapa Ayu ini ternyata masih
bisa membagi waktu perkuliahannya sambil merintis bisnisnya.
Mahasiswi yang mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Yogyakarta (UMY)
ini menuturkan bahwa awalnya ia merintis bisnisnya karena ketidak sengajaan. "Awalnya kami merintis
bisnis ini karena kita belum niat untuk bisnis, karena kami masih mahasiswa dan awalnya
hanya tugas kuliah saja jadi bisa dikatakan karena ketidak sengajaan" ungkapnya.
pada saat itu tahun 2014 Ayu bersama teman-temannya mengikuti program yang diselenggarakan
oleh DIKTI yaitu Program Kreatif Mahasiswa (PKM) yang ada di kampusnya. Ayu bersama ketiga
temannya mengangkat bisnis kursi malas atau bean bag dan ternyata proposal bisnis yang mereka
ajukan diterima oleh DIKTI atau sebagai penyelenggara PMK. Dari situlah Ayu bersama teman-temannya
mendapatkan kucuran dana hibah sebesar 11 juta rupiah untuk modal usaha.
Inspirasi Bisnis Ini Dari Hobi Bermalas-malasan
Ketika ditanya dari mana berawal ide bisnis ini muncul menjadi isi proposal yang diajukan untuk PKM.
Ayu bersama teman-temannya bercerita bahwa awalnya gak sengaja melihan sofa unik ini di American Corner UMY.
"Banyak yang bilang ide bisa datang dari hobi yang kita sukai". Dan kebetulan kita adalah mahasiswi
yang senang malas-malasan (ketahuan deh) hehehe, suatu hari kita pergi ke American Corner (UMY), disitu
disitu terdapat kursi malas yang sama persis dengan produk kita. Dan setelah kita cari tahu ternyata
namanya bean bag." itu ceritaku. Mana ceritamu? *Ngajak bisnis
Ayu bersama teman-temannya sangat penasaran dengan keunikan bean bag yang ada di American Corner (UMY) itu,
kami pun mencoba mencarinya di daerah Jogja dan ternyata produk tersebut belum banyak beredar dipasaran,
kecuali di mall-mall besar dan itu pun harganya cukup mahal sekitar 1 juta rupiah lebih.
Dari situ ayu mulai berpikir kenapa tidak ia mencoba membuat inovasi seperti itu dengan harga jual yang
terjangkau daya belinya.
Setelah Mengikuti Pragram PKM
Setelah 6 bulan mengikuti program PKM, Ayu mulai serius menekuni bisnis barunya dan memulai langkah bisnisnya
dengan merubah merk produknya dari Lolly Bean Bag menjadi Berrybeanbag. "Kita pikir awalnya tidak ada orang yang
tertarik dengan bean bag. Tapi ternyata ada seorang konsumen dari Medan yang minat dan dia juga rela bayar mahal
mahal untuk ongkirnya, dari situ satu persatu konsumen mulai berdatangan dan kami serius untuk memproduksi massal
bean bag." jelasnya.
Ukuran Besar Menjadi Kendala Produksi dan Distribusi Bean Bag
Sebagai mahasiswi dengan waktu yang terbatas, awalnya Ayu cukup kesulitan membagi waktu kuliah dengan bisnis barunya.
Apalagi sebelumnya ia sama sekali tidak mempunyai basic di bidang yang ia jalani ini. Bersama teman-temannya ia belajar
secara otodidak melalui internet untuk membuat bean bag model baru dengan gaya klasik.
"Kita sebenarnya sudah mencari penjahit kemana-mana dan kebanyakan dari mereka tidak paham apa yang kami maksud, Sampai akhirnya
kami menemukan satu penjahit yang ketika kami berikan contoh gambarnya. Dia bilang bisa membuatnya dan ternyata hasilnya
memang mirip dengan apa yang kita minta." Sampai saat ini untuk memproduksi Berrybeanbag Ayu bekerjasama dengan penjahit tersebut
dan setiap bulannya bisa memproduksi setikar 60 unit bean bag dengan kisaran harga 400 - 870 ribu rupiah.
tv bisnis |